Terucap sudah sapa malu…
Namun seolah bisik angin…
Aku tak tahu…dirimu malu, atau tak kenal aku
Kusimpan duka ini tuk skali ini…
Dengan rasa kau tak kembali…dengan lambai kau tak sapa…
Dengan lirik namun tak bertingkah…dengan senyum namun tak tergugah
Dengan lagu kau acuh…dengan aku kau tak tahu
Bagaimana bulan mengejar matahari…bila malam kian terang
Bagaimana cinta mengejar sayang…bila tak berterus terang
Aku disini masih berdiri…nantikan wajah itu tak rindu lagi
Meski terbenam matahari pagi…meski berdarah hingga mati…
Meski waktu bunuh aku…sesakan dada penuh rindu
Meski seribu perawan coba jatuhkan aku…
Janji aku slalu hanya disampingmu…siap temani denyut nadimu
Sabtu, 5 November 2011
Yunizar Cahyadin
Posted on
Kamis, November 10
Subscribe
Follow responses trough
RSS 2.0 feed.
No Comments Yet to “Tersurat”