Subuh kutembus bersama prajurit berseragam
Diantara ramainya desahan rumput dan angin
Pekak telinga dengar gertak senjata
Mati kawan ditembak buta…
Dalam membela negeri terbekam dendam
Langkah demi langkah aku lalui
Demi bela Ibu Pertiwi…
Perlahan dalam senyap…menembus batas antara hidup dan mati
Dikerumunan serdadu penjaga malam…
Dalam senyap kugenggam granat…
Yang siap mengguncang tak tahu waktu
Gertak senjata semakin cepat…
Hanya lubang kecil di dadaku…
Tinggalkan tulang yang mulai membatu…terkubur butiran debu
Minggu, 23 Oktober 2011
Yunizar Cahyadin (IX Bl 3)
Follow (Twitter) : @Kutu_Kata
*Puisi pertama gw tentang perang*
Posted on
Selasa, November 1
Subscribe
Follow responses trough
RSS 2.0 feed.
No Comments Yet to “Tembak Buta”